Sebagai muslim yang sejati, kedatangan  dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan  sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan  menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan  kita peroleh, baik dalam  kehidupan di dunia maupun di akhirat 
kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita  untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian  terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr.  Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam  mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk  selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah  Ramadhan.
1. Menguatkan Jiwa
Dalam hidup hidup,  tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa  nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi  keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang  bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain.  Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi  hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa  mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita  tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat  duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami  kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia  yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan  mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan  yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan  manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita  memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya:  Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa  nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat  berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)
Dengan ibadah puasa,  maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya  yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian,  manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti  layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu  mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala  do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah  Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang  tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa  hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a  orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)
2. Mendidik  Kemauan
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan  yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk 
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. 
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus 
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang 
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw 
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran. 
Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan  rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang  prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun  telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang  sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat  seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun  penderitaan yang
dialami sangat sulit.
3.  Menyehatkan Badan
Disamping kesehatan dan kekuatan  rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan  pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak  hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah  dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia  yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka  berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang  harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang  masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi  di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi  tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan  sepertiga untuk
udara.
4. Mengenal Nilai  Kenikmatan
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu  banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi  banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat  satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat  dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan  begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau  memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya  sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak  orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau  tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.
Maka  dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan  dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya,  tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar  sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini  karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum  sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada  saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari  Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air.  Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita  untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan  agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur  dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun  dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur  memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari  segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah  berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala 
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu 
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, 
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya 
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)
5. Mengingat dan  Merasakan Penderitaan Orang Lain
Merasakan lapar dan  haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana  beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab  pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera  berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan  orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini,  semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa  solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang 
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum 
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di 
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di 
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia 
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan 
sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai simbol dari  rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita  diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian  setahap demi setahap
kita bisa mengatasi  persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu  tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan  menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar  dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan  dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya. 
Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari  sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan  dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk  mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi)  ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar  lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)
Sambut dengan  Gembira
Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang  amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau  kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan  penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan  membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti  dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu  berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan  Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal  mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk 
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat 
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, 
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih 
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga 
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita 
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang 
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan 
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan 
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu 
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita 
dari rahmat dan  keberkahan dari Allah Swt. [Ayani]
Posted in  
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar